BOLASPORT.COM - Saran dan kritik terhadap sistem kompetisi ditujukan kepada Federasi Bola Voli Indonesia (PBVSI) setelah gelaran Proliga 2025 berakhir.
Usulan dikhususkan terkait aturan yang ditentukan pada babak final four.
PBVSI menggunakan sistem round and robin pada babak empat besar dengan dua tim teratas yang berhak melaju ke babak final.
Namun, aturan tersebut tampaknya membuat persaingan sedikit mengendur jika sudah ada satu tim yang lebih dulu memastikan tiket ke laga puncak.
Tentu saja, tim yang sudah lolos ke final duluan lebih memilih menjaga stamina dan kebugaran para pemain mereka agar terhindar dari cedera.
Strategi yang sebenarnya sah-sah saja dilakukan oleh setiap tim yang sudah mengunci satu tempat di laga puncak.
Pada musim ini, Jakarta LavAni Livin Transmedia bahkan sudah dipastikan lolos final setelah pekan kedua di Kota Semarang.
Maka dari itu, mereka lebih memilih menurunkan pemain pelapis dalam dua pertandingan pekan terakhir final four yang digelar di Kota Solo.
Situasi lebih runyam terjadi pada sektor putri, empat tim masih memiliki peluang hingga pekan terakhir babak final four.
Laga penentu sebenarnya tersaji dalam laga antara Jakarta Pertamina Enduro dan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com |