Peraturan bahwa VNL tahun ini tak ada lagi tim inti atau terlindung dari degradasi yang sudah dihapuskan menjadi ancaman bagi Korea.
Jika Korea tak mampu keluar dari posisi juru kunci sampai turnamen berakhir, mereka akan turun kasta ke AVC Nations Cup tahun depan dan berpeluang berjumpa timnas voli putri Indonesia.
Korea mengalami penurunan secara drastis usai ditinggal spiker fenomenal mereka yakni Kim Yeon-koung.
Legenda voli putri Korea Selatan, Park Mi-hee, tak bisa menyembunyikan kekhawatirannya kepada nasib tim nasional.
Apalagi juru gedor berkurang setelah outside hitter asal Suwon Hyundai E&C Hillstate yakni Jeong Ji-yun mengalami cedera.
“Bahkan Jeong Ji-yun absen karena cedera, jadi tidak ada seorang pun yang dapat memainkan peran sebagai kartu as untuk tim nasional,” kata Park Mi-hee, dilansir BolaSport.com dari KMIB.
"Ada banyak hal yang sulit dalam proses pergantian generasi. Kita perlu menunggu beberapa waktu untuk melihat hasilnya," katanya.
“Kondisi fisik para pemain Barat sangat bagus sehingga sulit untuk menembus tembok penghalang,” ujarnya.
Meski begitu, Korea masih berpeluang dari jurang degradasi karena tim yang berada di peringkat 13-16 baru mengoleksi satu kemenangan.
Adapun Korea Selatan berada di peringkat 18 dengan satu poin dan Serbia peringkat 17 dengan tiga poin sama-sama belum meraih kemenangan.
Korea akan melanjutkan pekan kedua di Istanbul, Turki dengan menghadapi lawan-lawan tangguh yakni Kanada, Belgia, Turki, dan Republik Dominika.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | KMIB.CO.KR |