Hasil tersebut membuat Sheffield melorot ke peringkat dua, dan terancam dilompati Leeds United di peringkat tiga yang hanya berjarak satu poin.
Adapun Oxford masih berjarak empat poin dari zona merah, tetapi berjarak empat tim dari peringkat 22.
Pelatih Gary Rowett menegaskan situasi di dekat zona merah masih terlalu rapat, sehingga anak asuhnya tak boleh bersantai.
"Pada babak terakhir musim ini, hasil menjadi tidak terprediksi," ujar Rowett di Oxford Mail.
"Beberapa tim di bawah (klasemen) akan mengalahkan tim di atas, dan Anda harus memastikan menjadi salah satu tim tersebut."
Mantan pelatih Birmingham City, Derby County, dan Stoke City itu menambahkan faktor Oxford yang belum berpengalaman di divisi ini.
The U's terakhir kali bermain di kasta kedua pada musim 1998/99, atau 27 tahun silam.
"Saya rasa realitasnya adalah kami merupakan klub baru di divisi ini dan ini tidak akan pernah mudah," tuturnya.
"Banyak kualitas di sekitar sini dan banyak klub menghabiskan uang besar, dan Anda harus mencoba dan mendapatkan sesuatu dengan performa layaknya perang," urainya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | oxfordmail.co.uk |