Adapun kelolosan dari jalur kualifikasi tahun ini bak menebus dua kegagalan timnas junior di masa lalu.
Sebelum saat ini, Indonesia pernah sangat dekat dengan tiket Piala Dunia U-17 pada 1990 dan 2018 melalui jalur kualifikasi di Piala Asia.
Sejak penyelenggaraannya dimulai pada 1985, Piala Asia U-17 (berlabel U-16 sampai 2000) berlaku sebagai ajang kualifikasi menuju Piala Dunia U-17.
Timnas Indonesia menorehkan pencapaian terbaiknya di edisi Uni Emirat Arab 1990.
Armada besutan Indra Thohir secara mengejutkan bisa mendobrak sampai semifinal sebelum dikalahkan tuan rumah 0-2.
Pada duel perebutan tempat ketiga, Indonesia digebuk China 0-5.
Lantaran saat itu jatah ke Piala Dunia U-17 hanya untuk tiga tim terbaik, Indonesia gagal melaju pada langkah terakhir dan kalah saing dari Qatar, UEA, serta China.
Nyaris tiga dekade berselang, pencapaian impresif ditunjukkan generasi Bagus Kahfi dkk pada Piala Asia U-16 2018 di Malaysia.
Indonesia berhasil memuncaki klasemen Grup C dengan rekor tak terkalahkan dan maju ke perempat final.
Sayang, pada fase 8 besar tim asuhan Fakhri Husaini kalah tipis dari Australia 2-3.
Mereka hanya kurang satu langkah lagi untuk lolos ke Piala Dunia U-17 2019.
Saat itu tiket Piala Dunia hanya diberikan untuk tim semifinalis, yang akhirnya disabet Korsel, Australia, Tajikistan, dan Jepang.
Dengan perubahan format dari 24 menjadi 48 peserta mulai Piala Dunia U-17 2025, generasi Evandro Florasta dkk berhasil menebus dua kegagalan tersebut.
Garuda Asia pun sukses memanfaatkan peluang untuk meraih jatah ke Qatar secara meyakinkan via jalur kualifikasi.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | The-AFC.com |