
Khusus di Liga Champions, PSG cuma dibawanya sampai babak 16 besar secara berturut-turut.
Langkah Les Parisiens dihentikan Real Madrid (2021-2022) dan Bayern Muenchen (2022-2023).
Musim berikutnya, 2023-2024, terjadi revolusi besar dengan kedatangan Luis Enrique serta hengkangnya Messi dan Neymar.
Tanpa dua individu bintang itu, kolektivitas Paris menjadi kunci perbaikan performa di Liga Champions, selain pastinya berkat didukung racikan Enrique.
Melihat grafik performa dua musim terakhir, Hakimi meyakini bahwa PSG memang sedang berevolusi untuk menjadi raksasa Eropa.
Bukan mustahil mimpi meraih trofi perdana Liga Champions setelah yang terdekat kandas di final 2020 silam bakal terwujud musim ini.
"Kami sedang dalam perjalanan untuk menjadi tim besar," ujar Hakimi.
"Saya pikir kami sangat percaya diri saat ini."
"Kami kembali ke semifinal dan ingin menunjukkan bahwa PSG adalah tim besar."
"Kami ingin memperjuangkan semua gelar yang bisa diraih," tutur bek sayap Maroko.
Setelah memastikan trofi Liga Prancis, Paris berpeluang melengkapi treble winners dengan memenangi Liga Champions dan Piala Prancis.
Bahkan targetnya menjadi kuadrupel alias empat rangkap gelar jika menyertakan titel Piala Super Prancis 2025 yang sudah diamankan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | ESPN. Bild |