Usai seri perdana di Ternadi Bike Park, Kudus, berlanjut seri kedua di Klangon Bike Park, Sleman pada 8-10 Agustus, dan terakhir di Klemuk Bike Park, Batu pada 24-26 Oktober.
Sementara 76 IDH Urban 2025 sebagai non-series akan berlangsung dua kali yakni di Desa New Selo, Boyolali pada 20-22 Juni, dan di Desa Ngadiwono, Pasuruan pada 12-14 September.
Khusus Cross Country akan berlangsung 8-10 Agustus bersamaan seri kedua IDH di Klangon Bike Park.
Meski punya peminat yang tinggi, kompetisi untuk Urban Downhill dan Cross Country di Indonesia tergolong masih minim, bahkan di Asia Tenggara sekalipun.
Padahal di sisi lain, prestasi atlet-atlenya cukup bagus dan kerap menyumbang medali bagi Indonesia di kancah internasional.
Ia pun yakin 76 Indonesian Downhill tahun ini bakal mendapat respon positif dan diikuti para atlet balap sepeda gunung Indonesia, bahkan hingga dari mancanegara.
“Kita ingin menghadirkan kompetisi yang profesional untuk para pebalap sepeda gunung di Indonesia."
"Sebagai wadah prestasi bagi atlet-atlet urban downhill dan XC yang antusiasme dan peminatnya sangat tinggi."
"Semuanya juga dikemas dengan unsur sportainment yang kuat, sebagai tontonan yang seru dan menarik, sekaligus mendorong sports tourism,” kata Agnes menambahkan.
Sementara itu Event Director 76 Indonesian Downhill, Aditya Nugraha mengatakan Ternadi Bike Park di Kudus merupakan venue yang tepat untuk memulai season 2025.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | 76 Indonesian Downhill |