BOLASPORT.COM - Surabaya Samator tidak sepenuhnya menyesali kegagalan mereka lolos ke grand final Proliga 2025.
Surabaya Samator menjadi tim pertama yang dipastikan tidak tampil di laga puncak Proliga 2025 setelah lanjutan dari retentan kekalahan di babak final four.
Samator menelan empat kekalahan dari empat pertandingan yang sudah dijalani.
Terkini, Samator takluk di hadapan Jakarta Bhayangkara Presisi dalam laga putaran kedua di GOR Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (27/4/2025).
Samator kalah 0-3 (23-25, 22-25, 18-25) dalam laga yang bisa dianggap sebagai perang saudara.
Sebab, Samator dan Bhayangkara sempat tampil bersama karena kerja sama antara tim bola voli Samator dengan Kepolisian Republik Indonesia dari 2016 hingga 2022.
Dua gelar juara Proliga berhasil diraih sampai akhirnya Bhayangkara membentuk tim sendiri dan membawa pemain-pemain Samator yang juga anggota Polri.
Hanya tersisa Rivan Nurmulki dan I Putu Randu sebagai pemain top Samator yang bertahan pada musim 2023. Sementara sisanya adalah pemain-pemain muda.
Legasi Samator sebagai tim tersukses di Proliga dengan total tujuh gelar pun tersamarkan ketika mereka memutuskan untuk absen pada 2024 dan baru kembali pada 2025.
Dari raja berubah menjadi bayi, Samator pun tetap mensyukuri hasil yang diraih sejauh ini dalam comeback ke kompetisi voli paling bergengsi di Tanah Air.
"Performa kami terus menanjak dari seri Kediri sampai Semarang," ucap Tedi Oka Syahputra, pemain binaan Samator yang kembali musim ini.
"Alhamdulillah tetap baik progresnya."
"Cuma, hasilnya memang belum memadai karena rata-rata juga pemain muda," tambah anggota skuad perunggu Palembang Bank SumselBabel di Proliga 2025.
Kalimat Tedi diamini oleh Hadi Sampurno selaku manajer tim Surabaya Samator.
Hadi memaparkan bahwa target timnya bukan kemenangan tetapi untuk bermain dengan fokus yang terjaga sampai akhir.
Meski soal konsistensi performa belum maksimal, setidaknya Tedi dkk. meningkat dalam catatan poin sehingga bisa melewati angka 20 di setiap set.
"Itu sudah bagus menurut saya. Target kami tidak muluk-muluk, kami tahu diri dengan kondisi sekarang," ucap Hadi.
"Kami berusaha maksimal, paling grafiknya menaik agar performa kami muncul di kota Jogja," tambahnya merujuk ke pekan pamungkas.
Pada grand final Proliga 2025 nanti, Samator masih akan bertanding meski untuk laga perebutan peringkat ketiga.
Tidak memasang target khusus di final four tak berarti tampil tanpa tujuan.
Pekan terakhir final four di Solo akan dimanfaatkan Samator untuk menjaga grafik meningkat dari penampilan mereka.
Harapannya, performa puncak dapat tercapai saat laga pemeringkatan 3-4.
Satu aspek yang menjadi sorotan adalah penerimaan bola. Saat melawan Bhayangkara yang kuat dalam jump serve, permainan Samator dibuat tidak berkembang.
"Persiapan mungkin karena sudah enggak lolos perebutan peringkat 1-2, kami harus merebut juara ketiga," jawab Tedi bertekad.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | BolaSport.com |