BOLASPORT.COM - Fabio Quartararo diprediksi akan menghadapi tantangan besar pada MotoGP Prancis 2025 di Sirkuit Le Mans karena sirkuit tersebut terkenal kurang cocok untuk Yamaha dalam delapan tahun terakhir.
Setelah podium sensasional di GP Spanyol, aksi Quartararo kembali dinantikan pada akhir pekan ini, 9-11 Mei 2025.
Balapan di kandang sendiri jelas menjadi keunggulan besar bagi El Diablo yang tengah menikmati masa kebangkitannya bersama M1 pabrikan Iwata.
Pole position yang didapatkan Quartararo di Jerez telah menjadi bukti bahwa perlahan Yamaha memang telah bergerak ke arah yang tepat.
Pencapaian tersebut juga turut mengundang decak kagum bagi mantan pembalap Prancis era 2000-an, Regis Laconi.
"Podium ini menunjukkan kemajuan nyata dari motornya, di sirkuit yang selalu menguntungkan Fabio dan Yamaha-nya," kata Regis Laconi, dikutip Bolasport dari Franceinfo.
"Sirkuit (Jerez) ini pendek, yang menguntungkan Yamaha, karena kecepatan tertinggi mereka lebih rendah dan secara keseluruhan memang agak kurang daripada yang lain," paparnya.
Namun sekarang, di Sirkuit Le Mans, Yamaha mungkin tidak akan menjalani sesi-sesi dengan mudah.
Laconi pun menyadari bahwa meski kemarin telah ada kemajuan yang terlihat pada Tes MotoGP Jerez, pasti akan ada harga yang harus dibayar di baliknya.
"Ada akselerasi yang lebih besar, jadi secara otomatis, mereka akan mengalami sedikit masalah defisit mesin ini, meskipun saya harap saya salah," ujar Laconi
Hal yang sama juga diutarakan mantan Direktur Olahraga Yamaha, Christian Sarron.
Dengan akselerasi yang meningkat, bisa saja ada yang berkurang pada aspek elektronik.
"Motor dibatasi oleh perangkat elektronik saat berakselerasi," kata Christian Sarron.
"Mereka semua (para pabrikan) memiliki perangkat yang sama, tetapi itu adalah elektronik yang dikembangkan oleh Ducati, jadi kita semua tahu bahwa Ducati memiliki sedikit keunggulan dibandingkan yang lain," imbuh Sarron.
Meski begitu, Sarron masih optimistis dengan penampilan Quartararo, dengan bakatnya, dalam mengarungi GP Prancis kali ini.
"Fabio tidak lagi mengeluh, atau bahkan tidak pernah mengeluh tentang kekuatan motornya. Ini lebih merupakan soal pengaturan dan elektronik," jelasnya.
"Jika motornya tidak terlalu buruk, dan jika Fabio memiliki kerangka berpikir yang positif, dan menemukan pengaturan yang tepat, dia masih bisa berjuang untuk naik podium, meskipun itu tidak semudah di Jerez," tandas Sarron.
Sirkuit Le Mans belum pernah dimenangi Yamaha lagi sejak terakhir kali meraihnya melalui Maverick Vinales pada tahun 2017.
Capaian terbaik Yamaha di sana adalah pada edisi 2021, di mana Quartararo meraih pole position, membukukan fastest lap, lalu berakhir dengan merengkuh podium tiga.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | franceinfo |