Keuntungan didapat pasangan tamu saat servis lob Russkikh keluar. Di championship point ke-3, duet tamu berhasil dengan smes silang Mateusiak yang gagal diantisipasi Hendra.
Ini menjadi gelar kedua Mateusiak/Zieba di ajang Super Series. Gelar pertama mereka juga didapat setelah mengalahkan jawara Tanah Air lain yaitu Nova/Liliyana di Hong Kong Open 2009.
Trofi terakhir mereka di level Grand Prix Gold (sekarang setara Super 300) pada Bitburger Open 2015 juga diraih dengan terlebih dahulu menyingkirkan unggulan asal Indonesia.
Mateusiak/Zieba mengalahkan Praveen Jordan/Debby Susanto sebagai unggulan kedua di perempat final sebelum mengalahkan jawara Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock, di final.
Mereka membuat kejutan sekali lagi di Olimpiade Rio 2016 dengan lolos ke perempat final sebagai juara grup berkat 2 kemenangan dari 3 laga.
Padahal Mateusiak saat itu sudah berusia 40 tahun sedangkan Zieba sudah berumur 32 tahun. Kalau Indonesia punya The Daddies, Polandia punya duet Daddy dan Mommy meski keduanya bukan pasutri.
Salah satu kemenangan diraih atas juara Indonesia Open 2015, Xu Chen/Ma Jin (China), yang membuat mereka unggul head-to-head di klasemen akhir fase grup.
Hasil itu sekaligus membalas kekalahan pahit atas Xu/Ma di perempat final Olimpiade London 2012 ketika Mateusiak/Zieba kalah setelah sempat mencatat match point.
Sayangnya, mereka lagi-lagi tak bersahabat di 8 besar setelah dikalahkan Chan Peng Son/Goh Liu Ying (Malaysia) yang ending-nya juga merebut perak seperti Xu/Ma pada 2012.
Penerus Mateusiak/Zieba hadir di Indonesia Open 2025 kendati di sektor ganda putri.
Pasangan peringkat 41 dunia, Paulina Hankiewicz/Kornelia Marczak, dipertemukan lagi dengan wakil Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi.
Kedua pasangan sudah pernah bersua di Istora, tepatnya di babak kedua Indonesia Masters 2025 dengan kemenangan 21-8, 21-8 bagi Ana/Tiwi.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Berbagai sumber |