"Saya ingin melejit di awal dan menciptakan jarak, tapi Marquez tangguh, jadi saya memilih untuk membuntutinya," imbuhnya.
Pilihan tersebut cukup realistis bagi Alex untuk tetap berada di belakang Marquez sembari memperlebar jarak dengan Bagnaia.
Sebagai rekan setim Marquez di Ducati, murid kebanggan Valentino Rossi itu harus bekerja keras sebelum berhasil finis di urutan ketiga.
"Namun ketika dia mulai ngotot setelah beberapa lap, saya berkata pada diri saya sendiri untuk tetap tenang," ucap Alex.
Baca Juga: MotoGP Aragon 2025 - Francesco Bagnaia Mau Mengakui Marc Marquez Memang Lebih Hebat di Ducati

"Dengan enam atau tujuh lap tersisa, ban saya masih dalam kondisi yang baik."
"Jadi saya memutuskan untuk meningkatkan kecepatan lagi untuk menambah jarak dengan Bagnaia," imbuhnya.
Di mata Alex, Marquez kini tak sebatas sebagai kakak kandungnya saja melainkan juga saingan terberatnya dalam meraih gelar juara dunia.
Dalam kesempatan yang sama, Alex juga menyadari bahwa dirinya tak memiliki banyak peluang untuk mengalahkan rider berusia 32 tahun itu di Aragon.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |