BOLASPORT.COM - Kemenangan pembalap Indonesia, Veda Ega Pratama, pada balapan kedua seri kelima Red Bull Rookies Cup 2025 di Sachsenring meninggalkan kesan impresif.
Veda Ega Pratama merebut kemenangan pada balapan Red Bull Rookies Cup di Sachsenring, Saxony, Jerman, Minggu (13/7/2025) dengan comeback luar biasa.
Start dari posisi ketujuh, memimpin lalu terlempar ke posisi ke-13, kemudian memimpin lagi hingga menang, membuat kiprah Veda semakin disorot.
Sejak awal sebelum balapan, Direktur Pengembangan Pembalap Red Bull Rookies Cup 2025, Peter Clifford, sudah punya firasat.
Clifford juga mantan pemilik tim MotoGP dan komentator siaran Rookies Cup sendiri selalu membahas nama Veda walau dia bukan start dari posisi terdepan.
Ada sesuatu yang membuat sang komentator itu menaruh perhatian khusus dan menantikan aksi Veda.
Hal tersebut adalah tutur kata Veda dalam menyikapi kegagalan podiumnya di balapan pertama seri Sachsenring pada Sabtu, dan harus puas finis di posisi keempat.
"Dia (Veda) menjalani balapan hebat kemarin (Race 1) di trek basah dan hanya kalah tipis dari perebutan podium di putaran terakhir," kata Peter Clifford sesaat sebelum Race 2 dimulai.
"Dia bilang, 'Saya mencoba berada di sana, untuk podium, tapi ada banyak manuver dan strategi saya tidak berhasil kali ini. Tapi tidak apa-apa, begitulah balapan, saya tetap dapat poin bagus jadi saya menantikan balapan besok (Minggu).'"
"Dia memiliki sikap yang tepat. Jadi sepertinya kita dapat menantikan sesuatu dari Veda Pratama kali ini," tandas pria yang sudah ikut mengelola Rookie Cup sejak edisi perdana pada 2007.

Firasat Clifford ternyata tepat.
Tak cuma menunjukkan manuver sulit, Veda ciamik dalam manajemen balapan hingga mampu menciptakan jarak di posisi terdepan selama tiga putaran terakhir.
Meninggalkan rombongan bukan perkara mudah di balapan Rookies Cup karena slipstream bisa membantu rival yang lebih pelan untuk meramaikan persaingan.
Komentator Rookies Cup lainnya, Matt Dunn, kagum dengan pencapaian dan cara Veda menang di Sachsenring.
"Sekali lagi, penguasaan taktik dari Veda. Dia adalah The Big Thing," ucap Dunn.
"Bagaimana dia bisa mempelajari taktik seperti itu dalam kariernya yang masih seumur jagung," tandasnya.
Sementara itu, Clifford seakan puas dengan firasatnya yang memang telah memprediksi akan ada hal bagus dari aksi Veda.
"Dia menampilkan performa bagus di setiap akhir pekan balapan, bahkan di kondisi yang sulit seperti kemarin saat trek basah, dia meraih finis keempat dengan solid," jelas Clifford.
"Dia sudah memenangi 3 dari empat balapan terakhir."
Veda meningkat pesat pada musim keduanya di Rookies Cup.
Dari 'sekadar' meramaikan persaingan di grup terdepan, pembalap berusia 16 tahun itu konsisten finis tiga besar dan bahkan mulai rutin meraih kemenangan.
Veda pun kian dekat dengan kesempatan debut lebih cepat di balapan-balapan MotoGP.
Regulasi MotoGP mengatur bahwa pembalap tiga besar di klasemen akhir Rookies Cup, dan juga JuniorGP, berhak tampil lebih cepat setahun dari batas usia minimal yaitu 18 tahun.
Veda makin kukuh di peringkat tiga. Dia bahkan bisa mengambil alih peringkat satu yang sedang ditempati pembalap asal Malaysia, Hakim Danish.
Danish masih memimpin di peringkat pertama klasemen Red Bull Rookies Cup 2025 dengan 154 poin. Namun poin tersebut hanya unggul 24 angka dari Veda.
Sedangkan posisi kedua ditempati wakil Spanyol, salah satu kiblat di MotoGP, yaitu Brian Uriarte yang unggul 11 poin dari Veda.
"Sekarang Hakim akan menghadapi tantangan besar sebenarnya, bagaimana dia akan mempertahankan posisinya," ujar Clifford.
"Dia sudah bagus di paruh pertama tapi sekarang dia akan menghadapi ujian besar, ujar Peter Clifford.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | BolaSport.com, Red Bull |