Baca Juga: Barcelona Vs Como - Fabregas Sebut Lamine Yamal Bisa Dominasi Ballon d'Or seperti Messi asalkan...
“Kemenangan ini layak mereka dapatkan berkat hasil kerja keras dan latihan rutin."
"Tentu gelar juara ini tidak membuat kami terlena, tim kami akan terus berlatih memperbaiki diri hingga menjadi yang terbaik,” kata Coach Althariq.
Penyelenggaraan MLSC Semarang Seri 1 2025 - 2026 mulai menggerakkan roda ekosistem sepak bola putri di Kota Atlas.
Kali ini sebanyak 1.213 siswi dari 64 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) di kota Semarang dan sekitarnya ikut ambil bagian dalam turnamen yang diinisiasi oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife tersebut.
Tak hanya secara kuantitas, kemampuan para putri unjuk kebolehan mengolah ‘si kulit bundar’ di lapangan putri juga meningkat.
Hal ini membuat sejumlah sekolah sepak bola (SSB) di kota Semarang membuka kelas khusus untuk para putri di antaranya Bhaladika Pertiwi, Arema FC Women Academy serta Ratanika Putri Semarang.
Head Coach MilkLife Soccer Challenge, Timo Scheunemann mengapresiasi banyaknya sekolah sepak bola yang kini mulai membuka kelas putri.
Hal tersebut, membuat para pesepakbola putri muda memiliki wadah untuk berlatih dan mengasah kemampuan yang pada akhirnya dapat tampil maksimal ketika berlaga di kompetisi bergengsi seperti MLSC.
“Ekosistem sepak bola putri sudah tercipta."
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | DJARUM FOUNDATION |