Namun, Rexy Mainaky menilai bahwa pasangan Korea tak perlu ditakuti lantaran persaingan di sektor ini kian ketat.
Hadirnya racikan baru ganda putra Indonesia dalam diri Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri menjadi bukti tak selalu pasangan kuat bisa menjuarai sebuah turnamen.
Fajar/Fikri mengguncang dunia sebagai pasangan baru usai meraih gelar juara pada China Open 2025 lalu.
"Sekarang banyak pasangan yang bagus. Di ganda putra, tidak ada yang namanya juara yang akan selalu menjadi juara.
"Kita melihat pasangan nomor satu dunia dari Korea Selatan, Kim Won Ho-Seo Seung Jae, kalah dari Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri di perempat final China Open," kata Rexy.
"Ini membuktikan bahwa tingkat persaingan sekarang sangat berimbang," ujarnya seperti yang dilansir dari BeritaHarian.
"Persiapan pemain tidak hanya di lapangan, tetapi juga dalam hal berpikir, menjaga kesehatan, nutrisi, tidur, dan menghindari cedera."
"Pemain perlu menjaga rasa lapar untuk menang dan konsisten dalam performa mereka," ujarnya.
Rexy juga mengingatkan para pemain untuk tidak terlalu memperhatikan status atau peringkat lawan mereka.
Namun, bersiap menghadapi semua negara penantang termasuk Korea Selatan, Indonesia, Tiongkok, Jepang, Denmark, dan Prancis.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Bharian.com.my |