BOLASPORT.COM - Kecepatan makin tinggi yang ditunjukkan pembalap Indonesia, Veda Ega Pratama, di Red Bull Rookies Cup 2025 telah mencuri perhatian sosok senior di paddock MotoGP.
Veda Ega Pratama telah mencuri perhatian sejak berhasil finis di posisi podium pada balapan Asia Talent Cup 2022 di Lusail setelah melakukan penyelamatan ala Marc Marquez.
Padahal saat itu usia Veda masih 13 tahun.
Dari sana, Veda itu terus menunjukkan sinarnya dengan menjadi juara Asia Talent Cup pada 2023 dan kini menjadi langganan posisi depan di Red Bull Rookies Cup.
Penampilan Veda pun kembali menggigit saat Red Bull Rookies Cup 2025 mulai bergulir di Sirkuit Jerez pada akhir pekan lalu, 26-27 April 2025.
Start dari belakang, tepatnya posisi ke-15, tak menghentikan putra mantan pembalap nasional, Sudarmono, tersebut.
Berbekal pengalaman tampil pada musim sebelumnya, Veda selalu berhasil merangsek ke depan dengan cepat dan selalu dapat memimpin balapan.
Memang, hasilnya belum maksimal. Setelah posisi ketiga pada balapan kesatu, Veda gagal finis karena tertabrak rivalnya ketika sedang bersaing memperebutkan kemenangan.
Kemampuan Veda pun dipuji Peter Clifford, direktur pengembangan pembalap Red Bull Rookies Cup, salah satu kompetisi junior yang menjadi gerbang terakhir menuju MotoGP.
Clifford menyebut nama Veda dalam diskusi di X.com tentang bagaimana pembalap-pembalap potensial terus bermunculan dari berbagai penjuru dunia berkat proyek Road to MotoGP.
"Kita memiliki beberapa prospek yang hebat termasuk Veda Pratama dari Indonesia dalam musim keduanya (di Rookies Cup)," tulis Clifford.
We have some great prospects including Veda Pratama from Indonesia in his second season.
— Peter Clifford (@PCliffordWCM) April 28, 2025
Mengutip dari laman resmi Red Bull Rookies Cup, Clifford bukan sekadar staf sejak edisi Rookie Cup yang pertama pada 2007 tetapi juga jurnalis, komentator, hingga pemilik tim.
Clifford pernah menjadi pemilik sekaligus manajer tim WCM (World Championship Motorsports) yang mentas di kelas para raja GP500/MotoGP dari 1992 hingga 2005.
Musim 2000 menjadi musim tersukses bagi tim WCM dengan tiga kemenangan dalam semusim yang semuanya disumbangkan Garry McCoy di atas motor Yamaha YZR500.
McCoy bahkan lebih sering menang daripada Valentino Rossi (2 kali) yang saat itu jadi debutan ajaib kelas GP500 bersama tim satelit rasa pabrikan Nastro Azzurro Honda.
The Doctor dapat finis lebih tinggi di klasemen akhir karena lebih konsisten. Rossi menjadi runner-up kejuaraan sedangkan McCoy di peringkat 5.
Kembali ke Veda, karier balapnya kian berkembang dengan kesempatan tampil yang lebih luas menuju mimpi tampil di MotoGP.

Selain menjalani musim keduanya di Rookies Cup, pembalap yang bernaung di Astra Honda Racing Team itu akan menjalani debut di JuniorGP pada musim 2025 ini.
Rookies Cup dan JuniorGP menjadi dua ajang yang memberikan privilese berupa batas usia lebih rendah untuk tampil di semua kelas MotoGP.
Menurut aturan saat ini, pembalap harus genap berusia 18 tahun untuk mengikuti balapan Moto3, Moto2, maupun MotoGP.
Untuk Veda, saat ini berumur 16 tahun, artinya adalah musim 2027 karena lahir pada tanggal 23 November dan biasanya musim kejuaraan sudah rampung saat dia berulang tahun.
Adapun jika mampu finis tiga besar di klasemen akhir Rookies Cup atau JuniorGP, Veda bisa tampil lebih cepat satu tahun.
Veda bukan satu-satunya pembalap Indonesia yang mengejar mimpi untuk tampil di MotoGP.
Muhammad Kiandra Ramadhipa menjadi remaja Tanah Air lain yang sedang tampil di Rookies Cup. Baru kali ini mentas di sirkuit Eropa, Rama juga tampil di ajang European Talent Cup.
Sementara di MotoGP, Mario Suryo Aji memberi asa setelah menjadi pembalap Indonesia pertama yang finis 10 besar saat melakukannya di balapan Moto2 Americas 2025.
Sayangnya, progres Mario Aji di kelas tengah balap grandi prix motor terhambat karena dislokasi bahu yang memaksanya absen di balapan terakhir.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | redbull.com, X.com |