Kenyataan memalukan itu diungkap Ruxi lewat unggahan kritisnya di media sosialnya.
Ia juga meminta tolong kepada APPI dan PT LIB untuk membantu menyelesaikan permasalahan ini.
"Setelah beberapa bulan haknya tidak dihormati, mereka kini menaruh tanggungjawab kepadanya untuk dipecat," tulis Ruxi.
"Memalukan. Mohon lebih hormati pemain dan pelatih."
Baca Juga: Fabrizio Romano Ikut Umumkan Perpanjangan Hak Siar Premier League dengan Vidio
Indonesia, 2025. A coach goes 4–5 months without being paid—and now he’s being sacked. This is unacceptable.
— Roger Bonet (@Ruxiiii4) April 29, 2025
If we truly want to improve Indonesian football, coaches and players deserve basic professional treatment. Without that, how can we expect the game here to grow? https://t.co/IwIpVYsb8T
Di unggahan X, Ruxi juga menyampaikan cuitan soal pemecatan Gilbert Agius.
"Indonesia, 2025. Seorang pelatih yang 4-5 bulan tak digaji, dan sekarang dia dipecat," tulis Ruxi.
"Ini tak bisa diterima. Jika kita benar-benar ingin meningkatkan sepak bola Indonesia, pelatih dan pemain harus diperlakukan secara profesional."
"Tanpa itu, bagaimana kita berharap pertandingan bisa tumbuh?," cuitnya.
Masalah internal soal penunggakan gaji menjerat PSIS Semarang jelang akhir-akhir Liga 1 musim 2024-2025.
Editor | : | Bagas Reza |
Sumber | : | psis.co.id |