Bagi Bagnaia, cara Marquez mendekati jenis tikungan ini unik dan dia mengatakan itu adalah sesuatu yang tidak dapat ditiru oleh pembalap lain.
"Bagi saya, kelebihan Marc Marquez adalah cara dia mendekati tikungan kiri, dia melakukan sesuatu yang berbeda dibandingkan dengan orang lain. Saya tidak akan pernah tahu rahasia bagaimana dia melakukan tikungan kiri," aku Bagnaia.
Kekaguman terhadap gaya berkendara Marquez ini tidak hanya mencerminkan persaingan di antara mereka, tetapi juga kemauan Bagnaia untuk belajar dari rekan setimnya dan meningkatkan gaya berkendaranya sendiri.
Perbandingan dengan rivalitas legendaris lainnya, seperti Ayrton Senna dan Alain Prost di Formula 1, bukanlah hal yang aneh di dunia MotoGP, terutama jika berbicara tentang pembalap sekelas Marquez dan Bagnaia.
Namun, Bagnaia menolak perbandingan apa pun yang dapat menyebabkan perang internal di antara keduanya.
"Wajar jika saya lebih banyak dibandingkan dengan Prost, tetapi kenyataannya saya tidak seperti Prost," ujar pembalap 27 tahun itu.
"Segalanya berjalan lebih baik bagi saya ketika seseorang melakukan sesuatu kepada saya, saya cepat lupa. Dan dari sejarah yang saya lihat, Prost tidak demikian."
"Jika kami harus memulai perang sekarang, saya suka ini, tetapi dia suka itu, itu adalah sesuatu yang tidak akan produktif dan itu adalah sesuatu yang tidak saya inginkan, tentu saja dia juga tidak menginginkannya."
Bagnaia menekankan bahwa dia dan Márquez memiliki tujuan yang sama yakni memenangkan kejuaraan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |