Ihwal pembiayaan skuad, Inter juga memiliki jumlah pengeluaran gaji paling rendah dari kuartet yang sintas.
Total manajemen Si Hitam-Biru 'cuma' menghabiskan 140,7 juta euro atau 2,7 triliun rupiah untuk menggaji semua anggota skuad musim ini.
Di antara semua peserta babak 16 besar kemarin saja, Inter hanya menempati peringkat 8.
Hal menarik, dua klub dengan pengeluaran terbesar di daftar payroll justru sudah tersingkir di perempat final.
Mereka ialah Bayern Muenchen (276 juta euro semusim) dan Real Madrid (273,8).
Adapun posisi berikutnya ditempati PSG (221,8), Arsenal (207,3), Barca (201,4), Liverpool (155,3), Aston Villa (148,7), dan barulah Inter Milan.
2 - Simone Inzaghi is only one of two managers in Inter's history to have reached the semi-final in at least two different seasons in European Cup/Champions League, after Helenio Herrera (four in a row between 1963-64 and 1966-67). Route.#InterBayern #UCL pic.twitter.com/b7GjtyWgw3
— OptaPaolo (@OptaPaolo) April 16, 2025
Kejelian Giuseppe Marotta dkk mencari talenta-talenta murah meriah - kalau bisa gratisan - dipadukan dengan racikan solid Inzaghi, maka terbangunlah skuad Inter Milan yang ekonomis tapi fantastis.
Bukan sekali, strategi manajerial ini terbukti mampu membawa Nerazzurri lolos semifinal Liga Champions 2 kali dalam 3 musim terakhir.
Tantangan musim ini lebih spesial.
Inter harus menjalaninya di tengah jadwal lebih padat sambil membagi fokus ke tiga kompetisi sekaligus sampai fase-fase akhir.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Sportmediaset.mediaset.it, Transfermarkt.com |