Melalui Harry Hartono selaku ketua harian, PB Exist sangat menyayangkan aksi yang telah mencoreng sportivitas tersebut.
"Exist Badminton Club tidak mentolelir segala bentuk kecurangan dan menjunjung tinggi sikap sportifitas dalam setiap pertandingan dimanapun," tulis klarifikasi PB Exist.
"Mengenai video dugaan kecurangan yang dilakukan atlet muda binaan Exist Badminton Club di Sirnas B Kepulauan Riau-Batam, kami telah memberikan teguran keras kepada atlet yang bersangkutan, serta melarang ia untuk menang di pertandingan semifinal selanjutnya sebelum video itu beredar di media sosial."
"Sanksi internal dari klub juga akan diberikan untuk meningkatkan disiplin dan mental juara dari atlet binaan."
"Exist Badminton Club berpendirian bahwa sikap sportif harus menjadi landasan yang kuat dalam membentuk seorang calon juara."
"Kemenangan bukan diraih dengan hal yang mengotori semangat sportifitas."
Tak hanya di level Sirnas saja, aksi meremas kok juga sempat terekam dalam sebuah laga penting yaitu final Olimpiade Tokyo 2020 lalu.
Adalah Greysia Polii yang kala itu masih aktif bermain dan berpasangan dengan Apriyani Rahayu sempat melakukannya.
Aksi meremas kok yang dilakukan oleh Greysia tersebut merupakan reaksi untuk meredam psywar dari pasangan China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com, Youtube.com, X.com |