Kondisi pembalap berjuluk Martinator itu harus distabilkan dengan selang untuk mengisap cairan yang masuk ke paru-parunya.
Selain itu ditemukan retak tulang di 11 titik pada tulang rusuknya.
Alhasil, Martin menghadapi jalan yang panjang untuk kembali ke lintasan dan ironisnya petaka itu dialami tepat ketika dia comeback dari cedera panjang lainnya.
Kecelakaan saat hari pertama tes pramusim Sepang dan insiden dalam latihan privat jelang seri pembuka membuat Martin bolak-balik dioperasi dan melewatkan tiga seri pertama MotoGP 2025.
Martin tetap memiliki alasan untuk bersyukur dengan kemalangan-kemalangan yang dialaminya.
"Terima kasih Tuhan, ini bisa saja jauh lebih buruk," tulis Martin dalam unggahan di Instagram sehari setelah kejadian.
Martin menghadapi salah satu situasi yang paling tidak diharapkan pembalap motor yaitu terjatuh tepat di depan pembalap lainnya.
Pasalnya, 3 dari 5 kecelakaan fatal terakhir yang terjadi di semua kelas MotoGP disebabkan oleh insiden demikian.
Salah satunya adalah musibah yang menimpa mendiang Marco Simoncelli pada balapan MotoGP Malaysia musim 2011.
"Untungnya, ia tertabrak 10 sentimeter dari titik yang tidak bisa dikembalikan," ucap sang ayah, Paolo Simoncelli, kini menjadi kepala tim SIC58 di Moto3, dikutip dari GPone.com.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | GPOne.com, Crash.net |