BOLASPORT.COM - Kabar positif datang dari pembalap Aprilia Racing, Jorge Martin, dalam upaya memulihkan diri dari masalah fisik serius.
Sang juara bertahan MotoGP akhirnya telah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit setelah kecelakaan yang dialaminya dalam balapan MotoGP Qatar pada 13 April lalu.
Cedera serius dialami Martin setelah terjatuh dan tertabrak Fabio Di Giannantonio dari belakang di Tikungan 12 pada lap ke-17 balapan GP di Sirkuit Lusail, Lusail, Qatar.
"Jorge telah diperbolehkan meninggalkan Rumah Sakit Umum Hamad," demikian pemberitahuan Aprilia dalam keterangan resmi pada Minggu (20/4/2025).
Kendati pengobatan rawat inapnya telah selesai, Martin belum meninggalkan Qatar.
Sementara rival-rivalnya bersiap untuk seri balap kelima MotoGP Spanyol, rider asal Madrid itu tetap berada di Qatar untuk perawatan lebih lanjut.
Aprilia melanjutkan bahwa Martin akan tetap berada di Qatar selama beberapa hari lagi sampai kondisi kesehatannya stabil.
"Segera setelah kondisinya memungkinkan, penerbangan dengan bantuan akan diatur untuk kepulangannya ke Eropa," tukas pabrikan asal Noale tersebut.
Benturan keras di bagian dada menyebabkan Martin mengalami pneumotoraks alias kondisi paru-paru yang mengempis sehingga dia kesulitan untuk mengambil napas.
Kondisi pembalap berjuluk Martinator itu harus distabilkan dengan selang untuk mengisap cairan yang masuk ke paru-parunya.
Selain itu ditemukan retak tulang di 11 titik pada tulang rusuknya.
Alhasil, Martin menghadapi jalan yang panjang untuk kembali ke lintasan dan ironisnya petaka itu dialami tepat ketika dia comeback dari cedera panjang lainnya.
Kecelakaan saat hari pertama tes pramusim Sepang dan insiden dalam latihan privat jelang seri pembuka membuat Martin bolak-balik dioperasi dan melewatkan tiga seri pertama MotoGP 2025.
Martin tetap memiliki alasan untuk bersyukur dengan kemalangan-kemalangan yang dialaminya.
"Terima kasih Tuhan, ini bisa saja jauh lebih buruk," tulis Martin dalam unggahan di Instagram sehari setelah kejadian.
Martin menghadapi salah satu situasi yang paling tidak diharapkan pembalap motor yaitu terjatuh tepat di depan pembalap lainnya.
Pasalnya, 3 dari 5 kecelakaan fatal terakhir yang terjadi di semua kelas MotoGP disebabkan oleh insiden demikian.
Salah satunya adalah musibah yang menimpa mendiang Marco Simoncelli pada balapan MotoGP Malaysia musim 2011.
"Untungnya, ia tertabrak 10 sentimeter dari titik yang tidak bisa dikembalikan," ucap sang ayah, Paolo Simoncelli, kini menjadi kepala tim SIC58 di Moto3, dikutip dari GPone.com.
"Dalam jarak beberapa sentimeter itu, tragedi bisa saja tak terhindarkan."
/photo/2022/03/23/foto3jpg-20220323114902.jpg)
Martin, pernah kembali setelah kecelakaan serius lain yang menyebabkan delapan patah tulang pada 2021, bertekad untuk kembali lebih kuat lagi.
"Hari-hari ini telah berlangsung sulit, tetapi sekarang saya mencoba untuk bergerak sedikit lebih banyak dan merasa lebih baik meski rasa sakitnya masih intens," ucap Martin.
"Saya ingin berterima kasih kepada Aprilia, para penggemar dan semua orang yang membantu saya. Saya akan terus berjuang untuk menjadi salah satu yang terkuat yang pernah ada."
Saat kembali ke Spanyol nanti, Martin akan kembali dirawat di bawah pengawasan Dr. Angel Charte, juga direktur medis MotoGP, di Rumah Sakit Universitas Dexeus di Barcelona.
Belum diketahui kapan Martin akan kembali. Untuk sementara posisinya akan digantikan test rider Aprilia, Lorenzo Savadori.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | GPOne.com, Crash.net |