Menjadi ujung tombak Repsol Honda, Marquez sebenarnya tidak perlu repot-repot bangkit karena sudah berbahaya sejak awal.
Start dari posisi ketiga, sang juara bertahan mampu menempel Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha) yang merebut posisi terdepan karena tampil beda dengan taktik ban depan lunak.
Padahal Juara Dunia delapan kali itu memasang ban depan keras yang butuh waktu lebih lama untuk mencapai kinerja optimal.
Setelah tiga lap memaksa motor melaju melewati batas, Marquez mengambil alih posisi pertama tetapi ketiban apes karena momen hampir terjatuh pada lap kelima.
Kendati sukses melakukan penyelamatan, Marquez melebar jauh dan melorot ke grup belakang. Saat balapannya diprediksi berakhir, dia mematahkan prediksi.
Marquez menjelma menjadi pembalap dengan ritme tercepat, bahkan sedikit lebih cepat dari Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) yang melaju sendirian setelah merebut posisi pertama.
Para pembalap pun pasrah disalipnya. Padahal, ada nama-nama jagoan seperti Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha) hingga Andrea Dovizioso (Ducati).
Cuma Jack Miller (Pramac Racing) yang membalas setelah disalip di tikungan terakhir pada lap ke-20, salah satu spot favorit Marquez untuk menyalip secara agresif, dan itupun hanya sekali.
Manuver overtake terhadap Miller membuat Marquez sudah berada di posisi ketiga, hanya butuh 10 lap sejak melorot ke belakang dalam balapan berdurasi 25 lap itu.
"Ini seperti gim Playstation, iya kan," ucap komentator dalam siaran resmi MotoGP melihat begitu mudahnya Marquez saat menyalip pembalap lain dengan kecepatan lebih unggul.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | MotoGP.com, Crash.net |