BOLASPORT.COM - Performa tak terbendung musim ini menjadi sinyal bahwa pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez, masih akan sulit dihentkan pada seri balap kelima MotoGP Spanyol 2025.
Dijagokannya Marc Marquez pada balapan MotoGP Spanyol akhir pekan ini bukan tanpa sebab.
Tren sempurna yang dipulihkan pada pekan balapan sebelumnya membuatnya telah meraih 4 pole position, 4 kemenangan sprint, dan 3 kemenangan balapan utama dari 4 seri pada MotoGP 2025.
Kemenangan terakhir di GP Qatar lebih impresif karena dilakukan di trek yang lebih disukai rekan setim sekaligus sosok yang digadang-gadang sebagai rival terkuat, Francesco Bagnaia.
Di atas kertas, Bagnaia juga lebih difavoritkan pada MotoGP Spanyol karena menjadi pemenang dari tiga edisi terakhir balapan yang digelar di Sirkuit Jerez yang ikonik.
Musim lalu Bagnaia memenangi persaingan sengit dengan Marquez setelah secara ajaib mencetak waktu lap tak tertandingi pada pengujung lomba.
Akan tetapi, dengan pendulum bergerak ke arah sang teammate, Bagnaia wajib waspada dengan kecepatan Marquez saat sedang panas-panasnya.
Balapan MotoGP Spanyol lima tahun yang lalu bisa memberi gambaran. Saat itu, si Semut dari Cervera menampilkan salah satu performa paling mengesankan dalam sejarah.
Bagaimana tidak? Marquez mampu melibas musuh-musuhnya dengan mudah untuk bangkit dari posisi ke-18 untuk mengintai posisi kedua.
Menjadi ujung tombak Repsol Honda, Marquez sebenarnya tidak perlu repot-repot bangkit karena sudah berbahaya sejak awal.
Start dari posisi ketiga, sang juara bertahan mampu menempel Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha) yang merebut posisi terdepan karena tampil beda dengan taktik ban depan lunak.
Padahal Juara Dunia delapan kali itu memasang ban depan keras yang butuh waktu lebih lama untuk mencapai kinerja optimal.
Setelah tiga lap memaksa motor melaju melewati batas, Marquez mengambil alih posisi pertama tetapi ketiban apes karena momen hampir terjatuh pada lap kelima.
Kendati sukses melakukan penyelamatan, Marquez melebar jauh dan melorot ke grup belakang. Saat balapannya diprediksi berakhir, dia mematahkan prediksi.
Marquez menjelma menjadi pembalap dengan ritme tercepat, bahkan sedikit lebih cepat dari Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) yang melaju sendirian setelah merebut posisi pertama.
Para pembalap pun pasrah disalipnya. Padahal, ada nama-nama jagoan seperti Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha) hingga Andrea Dovizioso (Ducati).
Cuma Jack Miller (Pramac Racing) yang membalas setelah disalip di tikungan terakhir pada lap ke-20, salah satu spot favorit Marquez untuk menyalip secara agresif, dan itupun hanya sekali.
Manuver overtake terhadap Miller membuat Marquez sudah berada di posisi ketiga, hanya butuh 10 lap sejak melorot ke belakang dalam balapan berdurasi 25 lap itu.
"Ini seperti gim Playstation, iya kan," ucap komentator dalam siaran resmi MotoGP melihat begitu mudahnya Marquez saat menyalip pembalap lain dengan kecepatan lebih unggul.
PROGRES MARQUEZ DI GP SPANYOL '20 | ||||
Lap | Posisi | Waktu Lap | Jarak ke Posisi 1 | Ket |
5 | 16 | 1:47,639 | +8,444 detik | * |
6 | 14 | 1:39,819 | +9,371 detik | |
7 | 12 | 1:38,653 | +9,264 detik | |
8 | 12 | 1:38,686 | +8,169 detik | |
9 | 11 | 1:39,511 | +8,333 detik | |
10 | 10 | 1:39,006 | +8,472 detik | |
11 | 10 | 1:38,372 | +8,094 detik | FL |
12 | 9 | 1:38,555 | +7,904 detik | |
13 | 8 | 1:38,654 | +7,686 detik | |
14 | 8 | 1:38,582 | +7,388 detik | |
15 | 8 | 1:38,553 | +7,168 detik | |
16 | 8 | 1:38,485 | +6,790 detik | |
17 | 6 | 1:39,035 | +6,747 detik | |
18 | 6 | 1:38,661 | +6,328 detik | |
19 | 4 | 1:38,997 | +5,984 detik | |
20 | 3 | 1:38,853 | +5,583 detik | |
21 | 3 | 1:39,092 | +5,327 detik | |
22 | 3 | Crash | ||
Ket: * = sudah naik dua posisi pada lap yang sama FL = fastest lap/lap tercepat balapan |
Marquez sebenarnya sudah pernah melakukan kebangkitan hebat seperti memenangi balapan Moto2 Valencia dari posisi start terakhir (ke-33) pada 2012.
"Tapi ini MotoGP," ucap komentator yang masih tidak percaya.
Kendati prediksi bahwa Marquez masih bisa menang terlihat mustahil karena jarak yang terlalu jauh dari Quartararo, posisi kedua masih mungkin untuk diraih sang jagoan.
Pada lap ke-22 Marquez benar-benar menempel Vinales yang mulai kesulitan mengatur pace dengan ban depan yang aus.
Sayangnya, penampilan luar biasa itu tidak selesai setelah Marquez terjatuh dengan hebat dan di titik yang sama seperti saat dia melebar yaitu Tikungan 4.
Jika sebelumnya ban depannya yang mengalami selip, kali ini ban belakang sehingga Marquez tidak sempat bereaksi ketika motornya melontarkannya ke udara.
Musibah Marquez bertambah ketika lengan kanannya terhantam ban depan motornya. Kemudian, apa yang terjadi telah menjadi sejarah.
"Itu adalah performa paling mengagumkan yang pernah saya," ucap kepala tim Tech3 sekaligus presiden IRTA (asosiasi tim balap MotoGP), Herve Poncharal, dilansir dari Crash.net
"Dan saya telah melihat semua balapan sejak 1985."
"Saya tidak bisa memercayai penglihatan saya. Tidak ada seorang pun yang pernah menunjukan superioritas seperti itu, saya pikir."
"Bahkan pada zaman Freddie (Spencer), ketika motor pabrikan cukup berbeda (daripada motor tim independen). Sekarang motor-motornya lebih seimbang, lebih dekat."
Marquez telah bangkit dari keterpurukan dan bahkan terlihat lebih kuat dari sebelumnya.
Akhir pekan ini dia memiliki kesempatan untuk memenangi balapan MotoGP Spanyol lagi setelah terakhir kali melakukannya pada 2019.
Akankah dia berhasil menghapus memori buruk dan memuluskan jalan menuju takhta juara? Seri balap MotoGP Spanyol akan berlangsung pada 25-27 April 2025.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | MotoGP.com, Crash.net |