BOLASPORT.COM - Pembalap BK8 Gresini Racing, Fermin Aldeguer, mengungkap rivalitas bebuyutan dia dengan Pedro Acosta (Red Bull KTM Factory) di MotoGP 2025. Dia mengaku bahwa mereka sengaja memilih saling berjauhan.
Saat sorotan publik banyak mengarah pada ketangguhan Marc Marquez yang meledak di awal musim, jangan lupa bahwa masih ada persaingan antara sesama debutan MotoGP 2025.
Berbeda dari musim lalu, musim ini ada tiga pembalap debutan sekaligus yang mentas di kelas para raja.
Salah satunya adalah pembalap berusia 20 tahun yang menggantikan kursi Marc Marquez di Gresini, Fermin Aldeguer.
Kehadiran Aldeguer di MotoGP sudah digemborkan sejak lama menyusul ketertarikan Ducati hingga merekrutnya pada awal tahun lalu.
Bakat dan keistimewaan Aldeguer yang menarik perhatian manajemen Ducati perlahan telah terbukti melalui hasil demi hasil yang terus membaik.
Hasil terbaru jelas pada balapan MotoGP Qatar, saat pembalap asal Murcia, Spanyol, itu finis di posisi kelima, hasil terbaiknya di balapan utama musim ini.
Keberhasilan itu membuat dia mulai menunjukkan persaingan nyata dengan Ai Ogura (Trackhouse Racing), debutan lainnya yang lebih dulu meledak.
Berbicara tentang Aldeguer, sebenarnya tidak hanya terbatas pada persaingan dia dengan sesama rookie seperti Ogura atau Somkiat Chantra (LCR Honda).
Ada satu nama lagi yang bukan seorang debutan, tetapi sudah sangat familiar dan melekat dalam napas Aldeguer.
Sosok itu adalah Pedro Acosta. Tahun ini merupakan tahun kedua si Hiu dari Mazarron di kelas MotoGP. Dia lebih dulu debut daripada Aldeguer.
Di ajang grand prix, Aldeguer dan Acosta saling bersaing sengit sejak kelas Moto2.
Namun ternyata, bukan hanya kejuaraan dunia balap motor saja yang mempertemukan mereka sebagai dua rival sengit.
Akan tetapi, persaingan mereka sudah terjadi sejak mereka masih junior. Aldeguer dan Acosta sama-sama datang dari Murcia dan menjadi jagoan di kompetisi regional.
Saking mengakarnya persaingan, ayah Acosta pernah mengakui bahwa dua pembalap itu tidak akan akur kalau menjadi satu keluarga.
"Begitulah persaingannya. Saya pikir, Pedro itu orangnya sangat, agak merasa sulit untuk mempercayai orang lain," kata Aldeguer dikutip dari Speedweek.
"Persaingan yang kami miliki sampai hari ini, ketika saya mulai bertarung ketat dengan dia lagi, memang sangat besar."

Aldeguer melanjutkan antara dirinya dan Acosta kini ada hubungan saling menghormati.
Hanya saja, perbedaan karakter membuat dia sengaja tidak ingin dan tidak mau saling menjalin relasi akrab dengan teman masa kecilnya itu.
"Tetapi (persaingan) itu selalu dengan rasa hormat yang tinggi, baik di Moto2 sampai sekarang," jelas Aldeguer.
"Saya bisa memberi tahu bahwa rasanya berbeda saat saya dan dia saling menyalip atau berebut titik pengereman dalam balapan, dibandingkan saat melakukannya dengan pembalap lain."
"Namun itu masih di jalur positif. Menurut saya ini hanya masalah kepribadian saja, tidak lebih."
"Kami tidak pernah bertengkar atau semacamnya, kami hanya menjauh satu sama lain karena memang kepribadian kami, itu saja," imbuhnya.

Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Speedweek.com |