"Bayangkan jika dia menang, dan kemudian kemenangan itu direnggut darinya," tutur pria yang melahirkan sosok Juara Dunia lima kali.
"Pertunjukan (balapan) terletak pada aksi salip-menyalip, bukan pada semua pernak-pernik, drama, tampilan luar," katanya mengkiaskan.
"Rumus untuk menghasilkan tontonan di luar lintasan adalah omong kosong."
Di samping itu, Lorenzo memuji kemampuan Vinales yang akhirnya memberi harapan kepada KTM di tengah kesulitan yang melanda.
Pabrikan yang bermarkas di Mattighfofen, Austria, itu, diterpa badai yang utamanya disebabkan kesulitan finansial hingga hampir dinyatakan pailit.
Dia masih menaruh rasa percaya bahwa Vinales bukan pembalap biasa.
Ada bakat terpendam dari sosok pemenang lomba bersama Yamaha, Suzuki, dan Aprilia itu meski penyakit inkonsistensinya tak kunjung sembuh.
"Dia bukan pembalap biasa. Dia bisa bersinar bagaikan seorang jenius, lalu menghilang dalam bayangan. Selalu butuh waktu lama baginya untuk kembali," ujar Chico Lorenzo.
Maverick Vinales sendiri sudah meluapkan rasa syukur kendati podium perdananya bareng KTM dibatalkan karena penalti.
Tidak ada ratapan dan kemarahan, Top Gun hanya berusaha tabah.
"Saya tahu kemampuan saya, jadi saya hanya harus tetap terus fokus dan sabar," ucap Juara Dunia satu kali itu.
"Kami bisa berjuang melawan para pembalap hebat dan motor-motor hebat, tapi kami percaya pada proyek kami dan semua kerja keras yang kami lakukan," kata dia.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Paddock-GP.com |