BOLASPORT.COM - Sisi buruk Valentino Rossi terungkap menjelang MotoGP Spanyol 2025 di mana Marc Marquez sudah merasakan dan menjadi korbannya.
Tak bisa dipungkiri bahwa sosok Valentino Rossi telah menjadi figur besar yang tak bisa dilepaskan dari ajang balap bergengsi MotoGP.
Memiliki karier yang panjang sejak tampil di kelas 125cc pada musim 1996, The Doctor sudah memutuskan pensiun dari ajang ini pada akhir 2021.
Dalam rentang waktu yang cukup panjang tersebut, dia berhasil menorehkan sembilan gelar juara dunia dan rentetan rekor gila lainnya.
Legasi yang besar sudah ditinggalkan Rossi salah satunya adalah keberhasilannya mendatangkan banyak penggemar untuk MotoGP.
Selain prestasi, Rossi juga mencicipi dan menjadi aktor dalam rivalitas ikonik yang panas di lintasan melawan rider hebat dalam karier panjangnya.
Salah satunya adalah Marc Marquez yang pada MotoGP 2025 ini mengaspal untuk tim pabrikan Ducati bersama Francesco Bagnaia.
Rivalitas dengan Baby Alien menjadi salah satu yang ikonik dan panas yang dialami Rossi di mana mencapai puncaknya pada MotoGP 2015.
Melalui insiden Sepang Clash, MotoGP terbelang menjadi dua kubu yang digenggam Rossi dan Marquez karena momen yang tak terlupakan.

Di balik hebatnya sosok Rossi, sebuah watak atau sisi buruknya terungkap melalui pandangan yang diungkapkan Scott Redding dalam podcast Motorsport Republica.
Rider yang tampil pada ajang WSBK tersebut menilai bahwa Rossi merupakan pembalap yang pandai mengendalikan para penggemarnya.
Kemampuan ini tidak lepas dari Rossi yang memiliki karakteristik unik yang bisa mengambil hati dan perhatian dari fans yang melihatnya.
Selain itu, Rossi juga mampu menunjukkan kapasitasnya sebagai sosok pembalap yang berbeda dengan segala embel-embel yang ada.
"Rossi sangat pandai mengendalikan para penggemar, dia selalu pandai dalam hal tersebut," ucap Redding, dilansir BolaSport.com dari Crash.net.
"Itulah mengapa dia menjadi nama besar dalam olahraga ini, karena dialah satu-satunya yang punya karakter."
"Peran baik atau buruk, dia memainkannya dengan sangat baik," tuturnya menambahkan.
Di mata Redding, kemampuan itu justru menghadirkan sebuah gelagat yang buruk dari Rossi terlebih ketika Marquez datang dan tampil kompetitif di kelas utama.
Meledaknya persaingan yang menjurus permusuhan sejak insiden Sepang Clash 2015 menjadi bukti tabiat buruk Rossi yang bisa mengendalikan para penggemarnya.
Rossi seharusnya bisa meredam permusuhan ini dengan meminta para penggemarnya untuk tidak menyerang Marquez pasca berakhirnya musim 2015.
Alih-alih dilakukan, Rossi membiarkan hubungannya dengan marquez selalu dalam kondisi pasang surut bahkan hingga dia pensiun sebagai pembalap.
Hal terkini yang masih terlihat adalah cemooh yang harus didapatkan Marquez ketika dia berhasil menjadi pemenang pada GP San Marino pada musim lalu saat bersama Gresing.
Tak ayal, Redding sampai menyebut bahwa tindakan yang dilakukan Rossi ini layaknya tindakan nakal.
"Saat keadaan menjadi sulit dengan hadirnya Marc Marquez, Rossi mempermainkan para penggemar untuk melawannya," ucap Redding.
"Itu adalah sebuah tindakan yang nakal."
"Marquez memang membuat para penggemar datang untuk menyerangnya di mana hal itu sejatinya tidak perlu."
"Rossi sebenarnya bisa menghentikannya, orang-orang tidak akan setuju tapi hal itu sudah menunjukkan sisi buruk dari dirinya."
Marquez dicemooh musim lalu di Misano, Bagnaia yang berada di podium mengatakan pada mereka untuk tak perlu melakukannya," tuturnya menambahkan.
Marc Marquez akan kembali beraksi pada akhir pekan ini tepatnya di seri MotoGP Spanyol 2025 di Sirkuit Jerez tanggal 25-27 April.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Crash.net |