Saat itu Barca dan Man United sama-sama dalam performa puncaknya.
Setan Merah dan Barca datang dengan status sebagai juara di liga masing-masing.
Di samping itu, duel antara Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi di panggung semegah final kompetisi elite Benua Biru juga dinantikan oleh banyak pihak.
Keduanya juga sama-sama dalam kondisi on fire.
Oleh karena itu, final Liga Champions edisi tersebut diyakini sebagai final impian.
Namun, Dewi Fortuna akhirnya lebih berpihak ke kubu Catalunya.
Barcelona racikan Guardiola mampu memecundangi Man United garapan Sir Alex Ferguson dengan skor 2-0.
Gol-gol dari Samuel Eto'o dan Messi memastikan trofi ketiga Si Kuping Besar untuk Barcelona.
Keberhasilan Barca memenangkan trofi Liga Champions di Stadion Olimpico tersebut bukan semata karena keberuntungan.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Sportskeeda.com, Legit.ng |