Hal itu terjadi setelah pemain yang berposisi sebagai outside hitter itu gagal mendapatkan tim dengan statusnya sebagai free agent alias bebas kontrak.
Ya, hingga batas waktu yang ditentukan, Pyo tak kunjung mendapatkan kesepakatan baru dengan tim peserta Liga Voli Korea.
Isyarat pensiun pun diungkapkan oleh pemain berusia 32 tahun itu setelah dia tak mungkin untuk bisa tampil pada musim 2025-2026 mendatang.
Berdasarkan aturan KOVO atau Federasi Bola Voli Korea Selatan, pemain yang berstatus free agent tak bisa bermain minimal untuk satu musim.
Menurut laporan dari Naver.com, Pyo sejatinya sudah mengutarakan keinginannya untuk direkrut sang juara bertahan Pink Spiders melalui opsi trade atau pertukaran.
Faktor kedekatan dengan keluarga menjadi alasan kuat bagi Pyo untuk hijrah.
Tetapi, keinginannya itu tak bisa dipenuhi lantaran tak ada kesepakatan yang terjadi antara kedua tim tersebut hingga dia harus menerima kenyataan pahit ini.
Bersama Megawati dan Bukilic, Pyo adalah kepingan ketiga yang membuat lini serang Red Sparks cukup mematikan pada kompetisi musim lalu.
Tak ayal, perasaan campur aduk pun tak bisa lagi dibendung oleh Pyo yang 'dipaksa' menyudahi karier yang sudah dia bangun selama 15 tahun ini.
"Saya menerima kenyataan yang terjadi sekarang, tak ada yang menyakiti saya," kata Pyo, dilansir BolaSport.com dari laman Naver.com.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Naver.com |