Marquez merasa heran dengan insiden yang dialaminya karena merasa dengan performa terbaik bersama pabrikan Borgo Panigale.

"Tepat sekali, ini sungguh sangat aneh, ini adalah tahun di mana saya paling jarang mengalami kecelakaan dan kami harus mencoba memahami apa yang terjadi, terutama karakter motor ini," tutur pembalap 32 tahun itu.
"Meski begitu, Ducati tampil baik, tetapi jika kami harus mengincar gelar, kami harus belajar dan menghargai kesalahan."
Tertinggal dari adiknya, Marquez mengutarakan bahwa dia tetap bersaing untuk perebutan gelar juara dunia MotoGP.
"Saya tenang, saya mencoba melakukan yang terbaik. Saya tentu tidak turun untuk melakukan yang terbaik," ujar Marquez.
Namun, Marquez tidak mau terlalu dini mengambil kesimpulan bahwa kecelakaan yang dialaminya disebabkan oleh tekanan ban.
Meskipun terjadi kecelakaan, para penggemar menyaksikan kebangkitan yang hebat karena setelah terjatuh Marquez langsung turun ke posisi ke-22.
"Saya bangkit, ada sekelompok pembalap di depan saya yang seharusnya bisa saya kejar, tetapi saya tidak ingin berlebihan, saya ingat apa yang terjadi pada tahun 2020 dalam situasi yang sama," aku Marquez.
"Namun, saya berhasil memulihkan beberapa poin dan itulah yang penting. Setelah kecelakaan itu tidak mudah karena saya harus menunggu tujuh atau delapan putaran hingga fairing aus akibat menyentuh tanah di tikungan kiri."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | GPOne.com |