"Tetapi pada saat itu saya berkata pada diri sendiri bahwa saya harus mendapatkan kembali poin ini dengan tangan saya sendiri!"
Ketidakmauan ini berubah menjadi ketajaman di lapangan. Setelah dihukum, serangan net-nya menjadi lebih ganas.
Netizen bercanda: "Dong Ping marah, konsekuensinya serius!"
Rekannya, Feng menunjukkan ketenangan dan tanggung jawabnya di saat kritis.
Pada gim terakhir yang dilalui reli panjang, Feng memilih menyesuaikan ritme permainan.
"Semua orang telah mencapai batasnya, saya harus menenangkan diri. Semakin tegang momennya, semakin saya harus tetap fokus," ucap Feng.
Bahkan ketika pahanya tiba-tiba terasa tidak nyaman selama pertarungan poin krusial, ia tetap bertahan.
Feng sempat meminta waktu istirahat medis untuk mengatasinya, lalu kembali ke lapangan.
"Saya tidak peduli dengan nyeri otot. Saya hanya punya satu pikiran di benak saya. Saya harus memenangkan poin ini untuk tim."
Kemenangan ini membawa makna khusus bagi siklus Olimpiade baru. Mata Huang Dongping yang berusia 30 tahun berbinar penuh tekad:
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | aiyuke.com |