“Saya yakin Bagnaia mulai merasakan dampak Marc saat pengumuman perekrutannya tahun lalu,” kata Martinez kepada DAZN, dilansir via Corsedimoto.
“Dia sudah mulai memengaruhi setiap wawancara, karena sejak saat itu orang-orang bertanya tentang Marc dan apa yang akan terjadi pada Marc."
"Sejak saat itu, manajemen Pecco dimulai.”
Bayangan juara dunia berkali-kali dari Marquez memainkan peran psikologis yang kuat.
Apalagi pembalap asal Cervera itu sedikit lagi mendapatkan gelar ke-9 untuk menyamai rekor Valentino Rossi.
Juan Martinez menyebut bakat Marquez yang besar membuatnya cepat beradaptasi dengan motor protipe MotoGP mana saja.
“Marc adalah pembalap yang terbiasa terus-menerus mengubah motor: sasis, tanpa sasis, sekarang aerodinamika,” lanjut Juan Martinez.
“Dalam setiap situasi, dia berhasil memaksimalkan potensinya," tuturnya.
Di luar itu, tekanan bagi Bagnaia untuk bisa finis di posisi kedua pada klasemen akhir MotoGP 2025.
Martinez menyebut, aib Ducati jika Bagnaia tak mampu finis di bawah Marquez pada Kejuaraan Dunia.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Corsedimoto.com |