BOLASPORT.COM - Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, menghadapi ujian berat jelang memasuki paruh kedua musim MotoGP 2025.
Panasnya persaingan di lintasan akan kembali berlanjut akhir pekan ini dalam seri balap ke-13 pada MotoGP Austria 2025.
Sirkuit yang lagi-lagi merupakan favorit bagi Bagnaia usai selalu keluar sebagai pemenang balapan dalam tiga edisi terakhir.
Namun, catatan apik bukan lagi menjadi jaminan pembalap asal Turin itu bisa menang di Red Bull Ring, Austria.
Pasalnya, Bagnaia selalu dibungkam dalam tiga favorit sebelumnya yakni di Jerez (Spanyol), Mugello (Italia), dan Assen (Belanda).
Ya, rekor kemenangan tiga tahun terakhir Bagnaia sudah patah tiga kali pada musim ini.
Bagnaia kini mengejar status runner-up pada akhir musim setelah mustahil rasanya untuk mengejar rekan setimnya, Marc Marquez.
Marquez dinilai telah memainkan psikologis Bagnaia sejak perekrutannya musim lalu.
Baca Juga: Ducati Dianggap Lukai Francesco Bagnaia dan Rusak Sejarah dengan Rekrut Marc Marquez
Opini tersebut diungkapkan oleh mantan teknisi tim Honda yakni Juan Martinez.
“Saya yakin Bagnaia mulai merasakan dampak Marc saat pengumuman perekrutannya tahun lalu,” kata Martinez kepada DAZN, dilansir via Corsedimoto.
“Dia sudah mulai memengaruhi setiap wawancara, karena sejak saat itu orang-orang bertanya tentang Marc dan apa yang akan terjadi pada Marc."
"Sejak saat itu, manajemen Pecco dimulai.”
Bayangan juara dunia berkali-kali dari Marquez memainkan peran psikologis yang kuat.
Apalagi pembalap asal Cervera itu sedikit lagi mendapatkan gelar ke-9 untuk menyamai rekor Valentino Rossi.
Juan Martinez menyebut bakat Marquez yang besar membuatnya cepat beradaptasi dengan motor protipe MotoGP mana saja.
“Marc adalah pembalap yang terbiasa terus-menerus mengubah motor: sasis, tanpa sasis, sekarang aerodinamika,” lanjut Juan Martinez.
“Dalam setiap situasi, dia berhasil memaksimalkan potensinya," tuturnya.
Di luar itu, tekanan bagi Bagnaia untuk bisa finis di posisi kedua pada klasemen akhir MotoGP 2025.
Martinez menyebut, aib Ducati jika Bagnaia tak mampu finis di bawah Marquez pada Kejuaraan Dunia.
Masalahnya, Bagnaia sendiri juga masih kesulitan untuk mengalahkan pembalap Gresini Racing, Alex Marquez.
Bagnaia masih tertinggal 48 poin dari Alex Marquez dengan menyisakan 10 seri balap lagi pada musim ini.
“Ini adalah satu-satunya ‘tapi’ bagi Ducati saat ini. Mungkin mereka menang setiap balapan untuk bersenang-senang," kata Martinez.
"Tetapi fakta bahwa mereka (Bagnaia) tidak berada di posisi kedua adalah sebuah aib bagi Ducati," ujarnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Corsedimoto.com |