Mundurnya dua pasangan ganda tersebut di atas juga tidak diganti dengan pasangan lain, yang membuat kedalaman skuad India semakin rapuh.
Pemilihan pemain juga dipandang aneh karena sebagian masih minim pengalmaan tetapi di beberapa sektor justru mengandalkan pemain bintang yang sedang tidak bagus performanya.
Sejumlah mantan pemain, pengamat, hingga orang dalam BAI mulai bersuara secara anonim tentang buruknya kinerja asosiasi.
Dari proses seleksi pelatnas, manajemen kepelatihan, visi dan misi, justru jadi tak jelas.
"Mantan pemain dan pelatih secara terbuka menentang proses seleksi skuad, kurangnya pencarian bakat di sektor ganda, dan kebijakan pengembangan pemain muda yang kurang matang," demikian ulas The Philox usai kekalahan India dari Indonesia.
"Yang lebih ditekankan lagi adalah pengabaian investasi yang memadai dalam ilmu olahraga, fisioterapi, dan pelatihan psikologi."
Proses pemilihan pemain juga disinyalir sarat akan kepentingan politik menyusul Himanta Viswa Sarma juga menjabat sebagai Kepala Menteri di Assam.
"Salah satu keluhan utama yang ditujukan kepada BAI di bawah Sarma adalah pilihan pemain tim nasional yang meragukan."
"Beberapa orang dalam mengklaim bahwa terkadang politik dan keberpihakan telah membentuk pilihan lebih dari sekadar kinerja dan potensi," papar The Philox.
Salah satu hal aneh yang terjadi adalah India sama sekali belum menurunkan Lakshya Sen sepanjang laga fase grup.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | The Philox |