Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sudirman Cup 2025 - Tamatnya India di Tangan Indonesia Bikin Ketua BAI Dikecam, Kedalaman Skuad dan Manajemen Kepelatihan Disebut Kacau

By Nestri Y - Rabu, 30 April 2025 | 09:00 WIB
Tunggal putri terbaik India sekaligus mantan juara dunia, PV Sindhu tak berkutik menghadapi Putri Kusuma Wardani pada babak penyisihan grup D Sudirman Cup 2025 di Fenghuang Gymnasium, Xiamen, China, Selasa (29/4/2025).
TANGKAPAN LAYAR BWF TV
Tunggal putri terbaik India sekaligus mantan juara dunia, PV Sindhu tak berkutik menghadapi Putri Kusuma Wardani pada babak penyisihan grup D Sudirman Cup 2025 di Fenghuang Gymnasium, Xiamen, China, Selasa (29/4/2025).

BOLASPORT.COM - Ketua BAI (Badminton Association of India), Himanta Biswa Sarma, dikecam banyak pihak setelah kegagalan India di Sudirman Cup 2025 yang terulang lagi.

Kandasnya India di tangan Indonesia pada laga kedua fase grup D sekaligus memastikan tamatnya perjalanan tim pada Sudirman Cup tahun ini.

India kalah dari skuad Merah Putih dengan skor akhir 1-4 pada laga kedua fase grup di Fenghuang Gymnasium, Xiamen, China, Selasa (29/4/2025) malam kemarin.

Itu menjadi kekalahan kedua Lakshya Sen dkk. setelah di laga pertama grup mereka juga kandas di hadapan Denmark dengan skor serupa.

Menelan dua kekalahan artinya sudah pasti tim tersebut tereliminiasi dari kelolosan babak grup untuk maju ke perempat final.

Setiap grup hanya diambil dua tim terbaik yang berhak melaju babak selanjutnya.

Baca Juga: Klasemen Sudirman Cup 2025 - Daftar Tim yang Lolos ke 8 Besar, Semua Calon Lawan Indonesia Sudah Ketahuan

Ini menjadi hasil pahit ke sekian kalinya bagi India di ajang Sudirman Cup.

Memang tim tersebut sedang pincang karena absennya ganda putra terbaik Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty dan ganda putri nomor satu mereka, Treesa Jolly/Gayatri Pulella Gopichand. 

Namun satu hal yang lebih disorot sejak awal adalah seleksi pemilihan pemain yang masuk ke dalam skuad India.

Mundurnya dua pasangan ganda tersebut di atas juga tidak diganti dengan pasangan lain, yang membuat kedalaman skuad India semakin rapuh.

Pemilihan pemain juga dipandang aneh karena sebagian masih minim pengalmaan tetapi di beberapa sektor justru mengandalkan pemain bintang yang sedang tidak bagus performanya.

Sejumlah mantan pemain, pengamat, hingga orang dalam BAI mulai bersuara secara anonim tentang buruknya kinerja asosiasi.

Dari proses seleksi pelatnas, manajemen kepelatihan, visi dan misi, justru jadi tak jelas.

"Mantan pemain dan pelatih secara terbuka menentang proses seleksi skuad, kurangnya pencarian bakat di sektor ganda, dan kebijakan pengembangan pemain muda yang kurang matang," demikian ulas The Philox usai kekalahan India dari Indonesia.

"Yang lebih ditekankan lagi adalah pengabaian investasi yang memadai dalam ilmu olahraga, fisioterapi, dan pelatihan psikologi."

Proses pemilihan pemain juga disinyalir sarat akan kepentingan politik menyusul Himanta Viswa Sarma juga menjabat sebagai Kepala Menteri di Assam.

"Salah satu keluhan utama yang ditujukan kepada BAI di bawah Sarma adalah pilihan pemain tim nasional yang meragukan."

"Beberapa orang dalam mengklaim bahwa terkadang politik dan keberpihakan telah membentuk pilihan lebih dari sekadar kinerja dan potensi," papar The Philox.

Salah satu hal aneh yang terjadi adalah India sama sekali belum menurunkan Lakshya Sen sepanjang laga fase grup.

Hanya HS Prannoy yang terus menerus diturunkan sejak lawan Denmark dan Indonesia. Apabila memang terjadi sesuatu pada Sen, entah itu cedera atau sakit, maka pemilihan pemain mereka semakin dipertanyakan karena tunggal putra India hanya membawa dua amunisi tersebut.

Kemudian di tunggal putri, PV Sindhu juga terus diturunkan saat performa sang juara dunia 2019 itu sedang buruk di hasil-hasil BWF World Tour. 

Anupama Upadhyaya malah masih terus disimpan.

Selain itu, di ganda putra mereka hanya bawa satu pasangan, kemudian ganda putri juga satu pasangan dan semuanya pelapis yang masih sangat minim pengalaman.

"BAI di bawah arahan Sarma tidak ada visi kepelatihan yang jelas," ulas The Philox merangkumkan suara dari orang-orang dalam yang enggan disebutkan namanya.

"Sistem kepelatihan India tidak terpadu, tidak seperti negara-negara seperti China, Jepang, atau Korea, yang memiliki program pengembangan atlet jangka panjang dan pendekatan kepelatihan yang konsisten."

"Buruknya performa tim ini bisa jadi disebabkan oleh seringnya terjadi pergantian pelatih, kurangnya perhatian pada disiplin ganda, serta belum jelasnya rencana jalan bagi pengembangan pemain muda."

"Dalam banyak pertandingan Piala Sudirman, tim India kurang siap secara taktik, dengan pemain sering kalah kelas bukan karena kurangnya keterampilan tetapi karena strategi pertandingan yang buruk dan persiapan yang tidak memadai."

Baca Juga: Sudirman Cup 2025 - Jonatan Christie Sebenarnya Sudah Bersiap Lawan Lakshya Sen, Pengalaman Tidak Enak Lawan India dan Denmark Jadi Bekal sebagai Kapten

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Agung Kurniawan
Sumber : The Philox

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
34
82
2
Arsenal
34
67
3
Newcastle United
34
62
4
Manchester City
34
61
5
Chelsea
34
60
6
Nottingham Forest
33
60
7
Aston Villa
34
57
8
Fulham
34
51
9
Brighton & Hove Albion
34
51
10
AFC Bournemouth
34
50
Klub
D
P
1
Persib Bandung
29
61
2
Dewa United FC
29
53
3
Persebaya Surabaya
29
52
4
Persija Jakarta
29
47
5
Malut United
29
47
6
PSM Makassar
29
44
7
Borneo Samarinda
29
43
8
Arema
29
42
9
Persita
29
42
10
PSBS Biak Numfor
29
41
Klub
D
P
1
Barcelona
33
76
2
Real Madrid
33
72
3
Atletico Madrid
33
66
4
Athletic Bilbao
33
60
5
Real Betis
33
54
6
Villarreal
32
52
7
Celta Vigo
33
46
8
Osasuna
33
44
9
Mallorca
33
44
10
Real Sociedad
33
42
Klub
D
P
1
SSC Napoli
34
74
2
Inter
34
71
3
Atalanta
34
65
4
Juventus
34
62
5
Bologna
33
60
6
Roma
34
60
7
Lazio
33
59
8
Fiorentina
34
59
9
AC Milan
34
54
10
Torino
34
43
Pos
Pembalap
Poin
1
M. Marquez Ducati Team
123
2
A. Marquez Gresini Racing
106
3
F. Bagnaia Ducati Team
97
4
F. Morbidelli Team VR46
78
5
F. Di Giannantonio Team VR46
48
6
J. Zarco Team LCR
38
7
M. Bezzecchi Aprilia Racing Team
32
8
F. Quartararo Yamaha Factory Racing
30
9
A. Ogura Trackhouse Racing Team
29
10
L. Marini Honda HRC
26
Close Ads X