Efek Mataram Is Love tidak hanya dirasakan oleh suporter PSIM Yogyakarta, Persis Solo, dan PSS Sleman. UMKM lokal di Stadion Manahan juga ikut merasakan dampak positifnya. Seperti apa yang disampaikan oleh Nima saat berbincang kepada BolaSport.com.
Nima merupakan pedagang minuman di sekitaran Stadion Manahan. Wanita berkerudung itu sudah tiga tahun berjualan di Stadion Manahan. Ia benar-benar merasakan efek yang sangat luar biasa ketika berdagang.
Termasuk ketika PSIM Yogyakarta ingin memakai Stadion Manahan saat menjamu Bhayangkara FC. Nima bersyukur karena memang sejak awal ia ingin berjualan ke Bantul dan Yogyakarta ketika PSIM bertanding.

"Alhamdulillah ini benar-benar meningkatkan UMKM lokal. Ini untuk pertama kalinya bagi PSIM Yogyakarta bermain di sini. Saya melihat di media sosial banyak sekali suporternya kalau PSIM Yogyakarta bertanding."
"Saya sempat ingin berjualan ke Bantul dan Yogyakarta saat PSIM bertanding di sana. Lalu kami tunggu-tunggu akhirnya PSIM Yogyakarta bisa bermain di sini. Kami benar-benar bersyukur, kata Nima.
Tidak hanya Nima, Agus yang berjualan angkringan di dekat Stadion Manahan juga sangat bahagia mendengar adanya pertandingan Liga 2 2024/2025 di Solo. Ini untuk pertama kalinya pertandingan Pegadaian Liga 2 2024/2025 digelar di Stadion Manahan.
Agus juga senang dengan sikap dewasa dari pencetus Mataram Is Love. Menurutnya, sudah waktunya seluruh suporter sepak bola Indonesia bisa mengikuti jejak perdamaian.
Suasana angkringannya benar-benar ramai dipenuhi suporter PSIM Yogyakarta. Mereka mengisi perutnya sebelum mendukung penuh PSIM Yogyakarta melawan Bhayangkara FC.

Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |