"Keinginan untuk menang sangat besar karena kemenangan terakhir saya terjadi di Silverstone (GP Inggris 2015)," sambung Rossi dalam keterangan pasca-lomba.
"Setelah itu, Marquez yang menang. Lorenzo menang. Pedrosa menang. Saya tidak. Jadi sekarang adalah giliran saya."
Jerez memang bersahabat bagi Rossi. Dia mencatat sembilan kemenangan di semua kelas balapan di trek yang punya nama resmi Circuito de Jerez Angel Nieto.
Sayangnya, tanda-tanda kebangkitannya hanya semu.
Rossi memang meningkat dalam catatan kualifikasi dari cuma 5 kali merebut baris start terdepan pada 2015 menjadi 12 kali pada 2016.
Sayangnya, masalah lainnya muncul yaitu inkonsistensi. Jika pada 2015 selalu finis, Rossi gagal melakukannya 4 kali dalam 18 balapan.
Walau bukan angka yang besar, Rossi lagi-lagi harus puas 'cuma' menjadi runner-up, untuk kali ketiga secara beruntun sejak 2014. Adapun juaranya adalah Marquez.
Kembali ke MotoGP Spanyol, kedigdayaan Rossi di Jerez telah ditularkan ke muridnya, Francesco Bagnaia. Pembalap Ducati itu selalu menang dalam tiga balapan utama terakhir di sana.
MotoGP Spanyol selama ini juga selalu menandai titik balik Bagnaia setelah kesulitan pada awal musim untuk mulai memburu gelar juara.
Musuh Bagnaia sama seperti mentornya yaitu Marquez. Si Semut dari Cervera cuma sekali gagal menang dalam 4 seri pertama.
Seri MotoGP Spanyol akan berlangsung pada akhir pekan ini, 25-27 April 2025. Siaran langsung tersedia di Trans7 dan SPOTV.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Motorsport.com, cycleworld.com, MotoGP.com |