BOLASPORT.COM - Jakarta Bhayangkara Presisi mencuri perhatian saat menarik duet pemain asing dari finalis Liga Voli Korea untuk final four Proliga 2025. Namun, sejauh ini hasilnya belum maksimal.
Jakarta Bhayangkara Presisi merekrut Leonardo Leyva Martinez (outside hitter) dan Kyle Russell (opposite) yang sama-sama baru saja mentas di babak final Liga Voli Korea 2024-2025.
Leonardo Leyva memperkuat Cheonan Hyundai Capital Skywalker yang memutus hegemoni Incheon Korea Air Jumbos dengan Russell masuk sebagai pemain asing pengganti.
Di antara Levya dan Russell, pemain yang disebut pertama punya rekam jejak lebih mentereng.
Levya menjadi pemain asing tersukses di Liga Voli Korea dengan rekor tiga gelar juara dan empat penghargaan pemain terbaik di musim reguler.
Musim lalu pemain berusia 35 tahun tersebut memang tidak menjadi MVP musim reguler tetapi memenanginya untuk kategori MVP babak final.
Dengan ekspektasi lebih tinggi yang diterima Leyva, justru Russell yang lebih cepat menyatu dengan Bhayangkara.
Pemandangan tidak biasa muncul ketika Levya diparkir di pinggir lapangan tatkala sang juara bertahan ditantang Surabaya Samator pada laga putaran kedua final four (27/4/2025).
Padahal, pemain asing punya peran penting di Proliga.
Russell dapat membawa dampak terhadap kekuatan servis Bhayangkara dengan jump serve yang menggelegar.
Adapun Levya, kekuatannya terletak pada serangan yang sulit dihentikan.
Musim lalu pemain yang akrab disapa Leo memuncaki statistik serangan sukses untuk open spike alias bola tinggi yang menuntut kekuatan dan kecepatan pukulan.
Awal-awal bergabung dengan Bhayangkara, Levya pun berbahaya, termasuk saat mencetak 8 poin hanya di set kelima dalam laga full set yang alot dengan Palembang Bank SumselBabel.
Akan tetapi, performanya menurun pada pekan kedua di Semarang.
Saat ditanya tentang kendala yang dialami Levya, Reidel Toiran selaku pelatih Bhayangkara belum membuat catatan apapun.
"Ya kami belum tanya pemain (Levya) karena baru selesai," ucap Reidel setelah laga kontra Samator yang berakhir dengan skor 3-0 (25-23, 25-22, 25-18).
"Semua mau kami maksimalin. Cuma waktu staf kami bisa lihat situasi, dia dikasih istirahat dan memasukkan Farhan Halim, permainan kami bisa keluar sampai bisa mengejar."
"Besok kami akan evaluasi gimnya dan baru ngomong ke atlet kenapa seperti ini hari ini. Enggak ada cedera," sambung pria yang juga berasal dari Kuba itu.
Reidel Toiran akhirnya memercayakan posisi outside hitter kepada dua bintang lokal, Farhan Halim dan Agil Angga.
Di sisi lain, kemenangan atas Samator berarti positif bagi Bhayangkara karena memutus catatan dua kekalahan beruntun mereka.
Di akhir putaran pertama Bhayangkara takluk di tangan Jakarta LavAni Livin' Transmedia selaku favorit juara dan Bank SumselBabel selaku kuda hitam.
Kini Bhayangkara terlibat persaingan dengan SumselBabel untuk tiket grand final.
"Kami siap tanding karena sekarang seperti final. Setiap pertandingan tersisa kami di Solo, dari pertandingan pertama itu (seperti) partai final," tukas Reidel.
"Jadi harus menang, maksimalkan untuk kita masuk ke grand final."
Saat ini menempati peringkat kedua dengan hanya unggul poin atas SumselBabel, Bhayangkara pantang tersandung lagi kalau ingin mempertahankan gelar juara.
SumselBabel akan menjadi lawan pertama Bhayangkara pada pekan terakhir final four di Solo. Lalu, ulangan final akan tersaji lagi saat Farhan Halim cs. diadu dengan LavAni.
"Bisa (saja untuk sapu bersih pertandingan), cuma kami fokus pertandingan pertama dulu karena kami perlu semuanya."
"Fokus kami di pertandingan hari ini, baru setelah selesai kami persiapkan untuk latihan di Solo, untuk maksimalkan waktu untuk pertandingan pertama lawan Bank Sumsel," tandasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | BolaSport.com |