BOLASPORT.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mempertontonkan emosi campur aduk saat melawan Bournemouth yang menjadi laga perpisahan Kevin De Bruyne.
Manchester City berhasil mengambil tiga poin dari Bournemouth pada pekan ke-37 Liga Inggris 2024-2025.
Mereka menggebuk sang lawan dengan skor 3-1 di kandang sendiri, Etohad Stadium, Selasa (20/5/2025) atau Rabu dini hari WIB.
City perlu menunggu 14 menit untuk membuka keunggulan.
Gol pertama The Citizens lahir lewat lesakkan 'gledek' Marmoush.
Dia melepaskan tembakan dari jarak 24 meter dan membuat bola bersarang di pojok kiri gawang.
Bernardo Silva menggandakan keunggulan City gol pada menit ke-38.
Si penyerang timnas Portugal mendapat bola di mulut gawang, tepatnya sisi kanan, lalu melepaskan tembakan ke tiang dekat.
Man City pun menutup babak pertama dalam kondisi unggul 2-0.
Menjelang bubaran, tepatnya menit ke-89, gol pemungkas dari Nico Gonzalez menyempurnakan pesta City di kandang sendiri.
Bournemouth membalas Daniel Jebbison pada masa injury time, tapi tak mengubah hasil akhir pertandingan.
Kemenangan City ternoda oleh kartu merah Mateo Kovacic pada menit ke-67.
Dia menerima pengusiran usai melanggar keras Evanilson.
Guardiola tak senang atas tindakan Kocavic.
Sang nakhoda tampak mengomel saat pemain gelandangnya berjalan meninggalkan lapangan.
Mulut Guardiola memang tertutup oleh tangannya sendiri sewaktu berbicara kepada Kovacic.
Kendati demikian, cukup terlihat bahwa pria asal Spanyol itu murka.
Usai marah-marah, Guardiola menangis.
Guardiola menitikkan air mata tatkala berlangsung seremoni perpisahan De Bruyne selepas pertandingan.

Duel di Etihad Stadium menandai laga kandang terakhir De Bruyne bersama City.
Bintang timnas Belgia itu telah memutuskan untuk meninggalkan Manchester Biru setelah musim berakhir.
Guardiola menyatakan bahwa hanya Lionel Messi yang memiliki kemampuan mengoper bola seperti De Bruyne.
"Salah satunya adalah Messi," ujar Guardiola
"Dan dua lainnya, biar saya pikirkan... Oke, saya tempatkan Kevin di urutan kedua."
"Messi adalah yang terbaik yang pernah saya lihat karena Messi bermain sangat, sangat dekat dengan kotak penalti, tetapi Kevin juga ada di sana."
"Ini hanya soal statistik, gol, assist, yang dia berikan kepada tim di sepertiga akhir lapangan dan bakatnya."
"Itu unik, itulah mengapa dia menjadi salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki klub ini sepanjang sejarah. Ini adalah kata-kata besar, karena dia memang pemain yang spesial," ucap si juru taktik berkepala plontos.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | BolaSport.com |